I R B A M A

I     R     B     A     M     A
http://baitulamal.blogspot.com

Jumat, 27 Agustus 2010

Bercermin Diri


Tatkala kudatangi sebuah cermin
Tampak sesosok yang sangat lama kukenal dan sangat sering kulihat
Namun aneh sesungguhnya aku belum mengenal…….siapa yang kulihat

Tatkala kutatap wajah, hatiku bertanya?
apakah wajah ini wajah yang kelak akan bercahaya, bersinar indah di surga sana,
ataukah wajah ini yang akan hangus legam di neraka jahanam.

Tatkala kutatap mata, nanar hatiku bertanya?
Mata inikah yang akan menatap penuh kelezatan dan kerinduan
Menatap Allah, menatap Rasulullah,
menatap kekasih-kekasih Allah kelak
Ataukah mata ini yang akan terbeliak, melotot,
menganga terburai menatap neraka jahanam
Apakah mata terlihat maksiat ini akan menyelamatkan?
Wahai mata apa gerang yang kau tatap selama ini

Tatkala kutatap mulut, apakah mulut ini
yang kelak akan mendesah penuh kerinduan
Mengucap Laailaahaillallah saat malaikat maut
datang menjemput, ataukah menjadi mulut menganga
dengan lidah menjulur dengan lengking jeritan pilu
yang akan mencopot sendi-sendi setiap pendengar

Ataukah mulut ini menjadi pemakan buah zakum jahanam
Yang getir penghangus, penghancur setiap usus
Apakah gerangan yang engkau ucapkan wahai mulut yang malang?
berapa banyak dusta yang engkau ucapkan
Berapa banyak hati-hati yang remuk
Dengan pisau kata-katamu yang mengiris tajam
Berapa banyak kata-kata manis semanis madu yang palsu
yang engkau ucapkan untuk menipu
berapa jarang engkau jujur
betapa langkanya engkau menyebut
nama Tuhanmu dengan tulus
betapa jarangnya engkau syahdu
memohon agar Tuhanmu mengampuni

Tatkala kutatap tubuhku
Apakah tubuh ini yang kelak akan penuh cahaya,
bersinar, bersukacita, bercengkrama di surga
atau tubuh yang akan tercabi-cabik hancur
mendidih di dalam lahar membara jahanam
terpasang tanpa ampun derita yang takkan pernah berakhir
wahai tubuh berapa banyak maksiat yang engkau lakukan?
berapa banyak orang-orang yang engkau dzolimi dengan tubuhmu ?
Berapa banyak hambamu, hamba-hamba Allah yang lemah yang engkau tindas dengan kekuatanmu?
berapa banyak perindu pertolongan
yang engkau acuhkan tanpa peduli padahal engkau mampu
berapa banyak hak-hak yang engkau rampas

Ketika kutatap hai tubuh
Seperti apa gerangan isi hatimu
Apakah isi hatimu sebagus kata-katamu
atau sebagus daki-daki yang melekat ditubuhmu
apakah hatimu segagah ototmu
atau selemah daun-daun yang mudah rontok
apakah hatimu seindah penampilanmu
ataukah sebusuk kotoran-kotoranmu
betapa beda-beda

Apa yang tampak dicermin dengan apa yang tersembunyi
….. betapa beda …..
apa yang tampak dicermin
Dan apa yang tersembunyi betapa aku telah tertipu
aku tertipu oleh topeng,
betapa yang kulihat selama ini hanya topeng
hanyalah topeng belaka,
betapa pujian yang terhambur hanyalah memuji topeng
betapa yang indah ternyata hanyalah topeng
sedangkan aku…..
hanyalah seonggok sampah busuk yang terbungkus,

aku tertipu,
aku malu ya Allah…..
aku tertipu
Allah…..Allah selamatkan aku.
Amin ya Robbal Aalamiin…..

Jumat, 20 Agustus 2010

dibalik Qurma

Dibalik Qurma

Kurma

Kurma

Ada dua kesenangan yang akan diperoleh oleh orang yang berpuasa, yaitu ketika berbuka puasa dan ketika bertemu dengan Rabb-nya, seperti hadits berikut ini :

Orang yang berpuasa mendapatkan dua kesenangan, yaitu kesenangan ketika berbuka puasa dan kesenangan ketika berjumpa dengan Rabbnya.
(HR Bukhari Muslim)

Dan kira-kira apa yang terbayang di benak kita menjelang berbuka puasa? Kolak, bubur kacang ijo, es campur, jus, gorengan, kue dan penganan yang manis-manis atau beragam makanan yang menggiurkan lainnya?! Tidak bisa dipungkiri, sederet minuman dan penganan itulah yang muncul ketika kita berniat membatalkan puasa. Memang, berbuka puasa dengan beragam minuman dan makanan seperti tesebut di atas adalah sesuatu hal yang lumrah dan wajar. Namun, bukankah minuman dan penganan tersebut memiliki efek samping yang kurang bagus disaat tubuh istirahat dari makan dan minum selama seharian penuh?

Makanan alternatif yang sungguh jauh lebih baik dari segala macam jenis makanan untuk berbuka puasa adalah KURMA. Sebagai makanan pembuka, kurma memang berada di urutan paling atas yang dianjurkan oleh Rasulullah saw. seperti yang disebutkan dalam hadits berikut ini :

Jika salah seorang di antara kalian akan berbuka puasa, maka berbukalah dengan kurma sebab kurma itu berkah, kalau tidak ada, maka dengan air karena air itu bersih dan suci. (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)

Tapi tahukah Anda manfaat apa saja yang dapat diperoleh dari mengkonsumsi kurma sehingga Rasulullah pun menganjurkan umatnya untuk berbuka puasa dengan buah yg satu ini?

Jika kita berbuka puasa, organ pencernaan kita (khususnya lambung) butuh sesuatu yang lembut agar bisa bekerja lagi dengan baik. Jadi makanannya haruslah yang mudah dicerna dan juga mengandung gula dan air dalam satu makanan. Tidak ada makanan yang mengandung gula dan air yang lebih baik daripada yang disebutkan oleh hadits Rasul. Nutrisi makanan yang paling cepat bisa dicerna dan sampai ke darah itu adalah zat gula, terlebih makanan yang mengandung satu atau dua zat gula (kalau tidak glukosa, ya sukrosa).

Dan untuk memenuhi syarat di atas, kurma lah makanan yang paling baik. Mengapa? Karena kurma mengandung zat gula yang tinggi yaitu antara 75-87% dan glukosanya sebanyak 55%, fructose (fraktosa) 45% lebih tinggi dari jumlah protein, minyak dan beberapa vitamin (seperti vitamin A, B2, B12), dan sejumlah zat penting lain seperti kalsium, phosphor, potassium, sulfur, sodium, magnesium, cobalt, seng (zinc), florin, nuhas (tembaga), salyolosa, dan sebagainya. Fraktosa akan diubah menjadi glukosa dengan cepat dan langsung diserap oleh organ pencernaan, lantas dikirim ke seluruh tubuh, khususnya ke organ-organ inti seperti otak, syaraf, sel darah merah, dan sel pembersih tulang.

Di akhir puasa kita setiap harinya, glukosa dan insulin dalam darah yang datang ke katup hati akan bergetar. Artinya proses buka puasa kita bakal meminimalisir pemakaian glukosa yang diambil dari organ hati dan sel-sel ujung (seperti otot-otot dan sel syaraf) jadi sesuatu yang bisa menghilangkan setiap zat yang terkandung dalam gelokogen hati. Saat-saat seperti ini, organ-organ sangat bergantung untuk mendapatkan energi dari CO2 (karbondioksida) kimiawi dan oksida glukosa yang terbentuk dalam hati dari asam amino dan gleserol.

Jadi, melentur dan memanjangnya organ penyerap makanan jadi sangat berarti. Maksudnya, penyerapan glukosa yang cepat di dalam katup pembuluh darah vena di hati akan masuk ke dalam organ hati untuk pertama kalinya, kemudian masuk ke sel otak, organ pencernaan, otot-otot, dan seluruh jaringan tubuh yang laen. Makanya, zat gula itu makanan terbaik buat tubuh karena bisa menghentikan oksidasi karbon kimiawi, memangkas zat-zat berbahaya dalam tubuh, dan bisa meminimalisir lemahnya serta gemetarnya organ pencernaan. Hmmm.. rumit juga ya? :)

Dr. Hissam Syamsi Basya dalam tulisannya menjelaskan berdasarkan penelitian biokimia, satu kurma yang kita makan itu mengandung air 20-24%, gula 70-75%, 2-3% protein, 8,5% serat, dab sedikit sekali kandungan lemak jenuhnya (lecithine). Lain lagi dengan kurma mengkel (atau Ruthab) yang mengandung 65-70% air, 24-58% zatgula, 1,2-2% protein, 2,5% serat, dan sedikit mengandung lemak jenuh.

Sementara itu Dr. Ahmad Abdul Ra’ouf dan Dr. Ali Ahmad Syahhat pernah melakukan penelitian kimiawi dan fisiologi terhadap kurma, hasilnya? Sungguh menakjubkan!

  • Jika kita buka puasa dengan kurma ruthab atau tamar, persentase kandungan zat gula kita akan naik, artinya bisa membantu menghilangkan penyakit anemia (kurang darah). Ruthab adalah kurma yang mengkel, yang masih segar, dan juga matang di pohon. Sedangkan tamar itu adalah kurma matang kering yang banyak terdapat di Indonesia.

  • Waktu lambung kosong karena tidak makan seharian, saat berbuka, lambung akan lebih gampang mencerna dan menyerap makanan kecil yang mengandung gula, malah lebih cepat dan maksimal lagi.

  • Kandungan zat gula dalam ruthab dan tamar (tentunya dalam bentuk kimia sederhana) menjadikan proses pencernaan di lambung jadi sangat mudah, soalnya 2/3 zat gula yang ada dalam tamar dan ruthab bisa meningkatkan kadar gula dalam darah dalam waktu yang singkat.

  • Selain itu, kita juga tidak perlu minum banyak-banyak lagi sewaktu berbuka puasa jika kita makan ruthab atau tamar, karena sudah mengandung air 65-70%?! Tetapi sangat tidak dilarang untuk minum pun.
  • Kandungan gula dalam kurma mampu memberi tambahan tenaga bagi orang yang berpuasa untuk terus beribadah tanpa rasa letih maupun mengantuk. Rasa letih dan mengantuk tersebut disebabkan karena makanan yang dikonsumsi saat berbuka puasa kebanyakan mengandung karbohidrat yang tidak menyediakan tenaga instan (tambahan).

Subhanallah… tidak heran jika manusia terbaik di muka bumi, Rasulullah saw. pun menganjurkan kita untuk berbuka puasa dengan kurma. Dan bagi kita, selain mendapatkan kesehatan tubuh tapi juga memperoleh pahala karena telah menjalankan sunnah Rasul. Wallahu’alam bil showab.

Jumat, 13 Agustus 2010

4 Keutamaan Puasa Ramadhan


4 Keutamaan Puasa Ramadhan

Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh kebaikan dan keberkahan, juga merupakan bulan pemberian kasih sayang, bulan diturunkannya Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia. Bulan Ramadhan adalah bulan yang diliputi rahmat, ampunan, dan selamat (terbebas) dari siksa neraka.

Disebutkan dalam kitab Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim, dari sahabat Abu Hurairah RA, bahwa Nabi SAW pernah bersabda,

Bila bulan Ramadhan datang maka dibukalah pintu-pintu surga dan ditutup pintu-pintu neraka, serta diikatlah setan-setan.

Ibadah yang wajib dilakukan ketika Ramadhan adalah shaum (puasa). Melakukan ibadah shaum (puasa) Ramadhan karena iman kepada ALLAH SWT, maka akan diampuni dosanya yang telah lalu.


Di antara keutamaan puasa ialah bahwa puasa telah diwajibkan oleh ALLAH SWT kepada semua umat manusia sejak dahulu. Firman ALLAH:

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (QS. Al-Baqarah [2]: 183)

Diantara keutamaan puasa Ramadhan lainnya adalah bahwa shaum (puasa) itu menjadi sebab diampuni dosa-dosa dan dihapuskannya kesalahan-kesalahan. Disebutkan dalam kitab shahih Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda,

Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala ALLAH, niscaya ALLAH mengampuni dosanya yang telah lalu.

Nabi Muhammad SAW banyak memberikan pelajaran tentang keutamaan shaum (puasa) ini dari beberapa segi diantaranya: PERTAMA; ALLAH SWT mengkhususkan puasa untuk diri-NYA di antara semua bentuk amalan lainnya. Karena puasa merupakan rahasia antara seorang hamba dengan Rabb-nya, tiada seorang pun yang mengetahuinya selain ALLAH.

KEDUA; Puasa merupakan suatu bentuk kesabaran dalam menaati ALLAH, juga sabar terhadap takdir ALLAH dalam hal-hal yang menyakitkan, misalnya berupa lapar, haus, lemah badan, dan jiwa. Maka di dalam puasa ini tercakup kesabaran tersebut, dan nyatalah bahwa orang yang berpuasa termasuk orang yang sabar.

ALLAH SWT berfirman,

Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas. (QS. Az-Zumar [39]: 10)

KETIGA; Puasa sebagai perisai untuk menjaga orang yang berpuasa dari perkataan kotor, keji, dan sejenisnya. Rasulullah SAW berkata kepada para sahabat, “Jika seseorang dari kamu sedang berpuasa maka janganlah ia berkata kotor dan jangan pula berbuat keji.”

Puasa juga membentengi orang yang berpuasa dari neraka. Hal itu sebagaimana diriwayatkan Imam Ahmad dengan sanad yang baik dari Jabir RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda,

Puasa adalah perisai yang dipergunakan seorang hamba untuk membentengi dirinya dari siksaan neraka.

KEEMPAT; Bau mulut orang yang sedang berpuasa lebih harum di sisi ALLAH SWT pada hari kiamat dari harumnya misk (minyak wangi paling harum). Dan KELIMA; Orang yang berpuasa memperoleh dua macam kesenangan, yaitu kesenangan ketika berbuka dan kesenangan ketika bertemu Rabb-nya. Wallahu’alam

Jumat, 06 Agustus 2010

Menyongsong Bulan Ramadhan yang Berkah

Menyongsong Bulan Ramadhan yang Berkah

Sudah menjadi tekad dan niat kita semuanya sebagai individu muslim, bahwa puasa pada Ramadhan tahun ini harus lebih berarti. Lebih berkualitas, lebih dahsyat dan lebih optimal lagi dari puasa kita di tahun-tahun yang telah dilalui.

Mengingat puasa itu adalah merupakan ibadah mahdhah yang melibatkan unsur jasmani dan rohani. Maka di dalam menyambut pelaksanaan ibadah puasa Ramadhan perlu adanya kesiapan yang baik dan sungguh sungguh.

Persiapan itu terdiri dari jasmani dan ruhani. Adapun persiapan ruhani antara lain:

  • Perasaan suka cita atau rasa gembira, rasa cinta dan bersyukur kepada ALLAH SWT karena dapat berjumpa kembali dengan bulan Ramadhan yang harus penuh berkah, maghfirah, dan terbebas dari api neraka.
  • Berhati bersih, ikhlas dan lapang dada. Artinya setiap diri kita harus siap menerima perintah puasa dengan tidak merasa terpaksa, tidak pamer, tidak ria hanya semata-mata niat karena ALLAH SWT.
  • Tidak mudah emosional selalu tabah dan sabar saat menjalankan ibadah puasa, sehingga terhindar dari pada yang mengurangi nilai pahala puasa.
  • Memperbanyak minta maaf kepada orang lain dan memaafkan kesalahan orang yang pernah berbuat salah walaupun mereka belum minta maaf.
  • Memperbanyak doa kepada ALLAH SWT dengan memohon supaya dikuatkan iman, panjang umur, sehat, murah rejeki, dan senantiasa bertaubat kepada ALLAH SWT.

Setelah itu, barulah diiringi dengan persiapan jasmani atau fisik secara lahir, seperti:

  • Tidak terlalu banyak makan, sebagai luapan rasa dendam karena tidak makan dan minum selama seharian, yang berakibat tidak banyak beraktivitas seperti malaksanakan shalat tarawih ke masjid, tadarus Al-Quran dan sebagainya.
  • Jangan terlalu banyak tidur pagi atau siang atau bergadang malam hari sehingga badan menjadi lesu, kurang bergairah, kepala pusing, dan sebagainya.
  • Siap memanfaatkan dan mengisi bulan Ramadhan dengan berbagai ibadah serta amal shaleh sebagai upaya mendekatkan diri kepada ALLAH SWT dan mencari Ridho-NYA semata.

Namun dari nilai persiapan keduanya, kita juga harus menjaga diri kita dari sesuatu yang dapat menghilangkan nilai pahala puasa, seperti Pertama, menjaga pandangan mata dari hal-hal yang dilarang atau dimurkai ALLAH. Atau dapat melalaikan kita berzikir kepada ALLAH SWT.

Kedua, menjaga lisan (mulut) dari perkataan yang tidak baik, misalnya berdusta, menggunjing (menghibah), sumpah palsu, mengadu domba, dan sebagainya yang dapat menimbulkan dosa.

Ketiga, menjaga pendengaran dari perkataan-perkataan yang dilarang ALLAH SWT. Keempat, menjaga seluruh anggota badan dari perbuatan dosa dan durhaka. Dalam hal ini Rasulullah SAW pernah bersabda:

Betapa banyak orang yang melaksanakan puasa, tetapi ia tak mendapatkan nilai dari puasanya, selain rasa lapar dan haus belaka. (HR. An Nasai dan Ibnu Majah)

Marilah kita niatkan dan bertekad untuk menunaikan ibadah puasa dengan lebih ikhlas dan bersungguh-sungguh sesuai dengan syariat serta tuntutan Rasulullah SAW. Sebab dengan hadirnya kembali bulan Ramadhan memberikan penghargaan dan optimisme kepada setiap muslim, karena ia akan membawa kenikmatan jiwa dan ruhani dalam kehidupan ini. Wallahu’alam