I R B A M A

I     R     B     A     M     A
http://baitulamal.blogspot.com

Jumat, 30 Juli 2010

HARGA SEBUAH KEJUJURAN

Kejujuran....

tampaknya sekarang menjadi barang langka,

yang menjadi mahal karena hanya bisa ditemukan di toko antik sana.

Tapi beberapa hari yang lalu saya sempat tertegun oleh tindakan Riku (seorang anak yang tinggal di jepang)

Dia pulang dari bermain di rumah temannya, dan dia menaruh selembar kertas A4 di atas meja kerja papanya.

"Mama ini ada surat keterangan polisi!"

What?

"Iya tadi aku ketemu uang di jalan.

Sepuluh yen (kira-kira 1000 rupiah).

Lalu aku pergi ke pos polisi,

dan menyerahkan uang itu ke pak polisi. Itu suratnya."

"Kamu ketemu uangnya di mana?""Di jalan depan penyeberangan itu loh ma.....""Oh ok... kalau kamu ketemunya di dalam rumah ini, itu berarti punya kita loh""Itu sih tau dong""Hehehe, abis kamu jatuhin uang di mana-mana.

OK Riku apa yang kamu buat sudah benar.

Mama bangga padamu"

Dalam benakku terlintas, "Aduh uang 10 yen aja ngapain sih dilaporin ke polisi?". Sepuluh yen adalah koin ketiga terkecil nominalnya. Mungkin kalau di Indonesia ya seperti koin 100 rupiah deh. Ngapain sih nyerahin ke polisi segala.... Lagian itu polisi kok serius amat ya pake tulis laporan "penemuan barang" segala. Kalau di Indonesia, mungkin pak polisi akan tertawa, dan berkata, "Udah nak ambil aja. Satu lembar ketik laporan "Penemuan barang" ongkosnya berkali lipat deh. (Sorry kalau terkesan sinis).

Well, anakku ini baru belajar bermasyarakat. Dan aku bangga dia melakukan tindakan yang benar, bahkan tanpa bertanya dulu padaku. Masalahnya bukan 10 yen atau 10.000 yen. Bukan nominalnya. Masalahnya adalah kejujuran! Bagaimana kita mau jujur kalau pada sesuatu yang kecil saja kita tidak bisa?

Dan saya kagum pada tindakan pak polisi yang langsung menuliskan laporan "penemuan barang" itu. Di sana tertulis nama, alamat penemu, bentuk barang/nominalnya, dan karena Riku masih SD, tertulis umurnya.Waktu Gen pulang malam harinya, dan membaca surat laporan itu, dia tidak bisa menahan tawa.... sekaligus haru. Sepuluh yen. "Bahagianya kita punya anak yang jujur ya...." Dan kami bersyukur pada Tuhan, atas moment ini.

Dan esok harinya saya terbengong, ketika menerima telepon (rupanya malamnya sudah telepon tapi karena saya sedang menidurkan Kai tidak bisa saya angkat) dari polisi di pos polisi terdekat rumah saya (dari nomor telepon 3 angka terakhir adalah 110 – nomor polisi).

"Riku chan no okaasan desuka? (Apakah Anda ibunya Riku)?""Ya, saya ibunya. Maaf kemarin Riku merepotkan....""Sudah baca surat penemuan barangnya? Nanti tolong dibaca benar-benar bagian belakang surat laporannya ya. Saya ada beberapa pertanyaan, tolong dijawab ya. Kemarin Riku menemukan 10 yen di jalan, dan melaporkan pada kami. Biasanya kalau yang punya datang kepada kami, kami bisa memberikan nama dan no telepon Riku supaya orang itu telepon dan bilang terima kasih. Apakah Anda bersedia kami memberitahukan nomor teleponnya?""Wahh... (dalam hati saya pikir aduh telepon terima kasih utk 10 yen?...eh tapi ini prosedur! formalitas!)... Tidak usah berikan nomor telepon pak. Biar saja""OK, kami tidak akan memberikan nomor telepon Anda. Tapi apakah kami boleh memberitahukan nama penemunya?""Hmmm kalau nama saja tidak apa-apa pak. Silakan kasih tahu saja""Seperti tertulis di laporan tersebut, jika dalam jangka waktu tertentu, tidak ada orang yang claim uang ini, maka uang ini akan menjadi milik Riku. Kami tidak boleh mengambilnya. Jadi kalau tidak ada telepon dari kami yang memberitahukan adanya orang yang mengclaim, kasih tahu Riku untuk ambil uang ini di pos polisi ya. ""Maksudnya... uang itu jadi milik Riku?""Ya... Dan tolong dibaca ya bagian belakang surat laporan tersebut. Semua ketentuan tertulis di situ""Baik pak. Terima kasih banyak untuk teleponnya"

click.... Telepon ditutup. Well.... Untuk 10 yen betapa seriusnya polisi Jepang. Menulis laporan, waktunya melayani Riku, masih menelepon lagi. I AM AMAZED. Takjub! Inilah pendidikan kejujuran yang didukung oleh masyarakat setempat.

Kejujuran Riku kali ini berharga 10 yen, tapi merupakan harta yang tak ternilai untuk masa depannya. Semoga dia bisa tetap begitu. Dan.... Oh Tuhan, tolong aku supaya bisa menjadi contoh yang baik untuk anak-anakku....


Jumat, 23 Juli 2010

Cerutu, "Cinta dan Waktu"




Dahulu kala, ada sebuah pulau kecil dengan berbagai macam kehidupan. Kebahagiaan, Kesedihan, Pengetahuan, dan Cinta, serta Emosi-Emosi yang lain, tinggal di pulau ini.

Suatu hari, Emosi mengetahui bahwa pulau itu akan tenggelam. Setiap orang kemudian bersiap-siap untuk meninggalkan pulau itu, kecuali Cinta. Cinta bersikeras bahwa dia akan tinggal di pulau itu hingga menit terakhir.

Beberapa hari kemudian, ketika pulau itu hampir tenggelam, Cinta berpikirkan untuk meminta bantuan. Pada saat itu, ia melihat Kekayaan lewat dengan sebuah kapal besar.

Cinta bertanya: "Kekayaan, maukah Anda membawa saya bersama Anda?" Kekayaan berkata: "Tidak, kapalku penuh dengan emas, perak dan harta lainnya. Tidak ada ruang untuk Anda." Lalu Cinta melihat Kesombongan sedang di atas sebuah kapal yang sangat megah dan bertanya: "Kesombongan, tolong bantu saya! "


Kesombongan berkata: "Saya tidak bisa membantu Anda. Anda basah kuyup dan dan hanya akan mengotori kapal saya yang indah. "

Ketika Kesedihan lewat, Cinta meminta bantuan: "Kesedihan, biarkan saya pergi dengan Anda." "Oh, saya sangat sangat sedih, saya hanya ingin sendirian!" jawab Kesedihan.

Ketika Kebahagiaan lewat, karena terlalu gembira, ia tidak mendengar saat Cinta memanggilnya minta tolong. Tiba-tiba, sebuah suara memanggil: "Kemarilah, Cinta. Saya akan membawa Anda bersama saya.” Dia adalah seorang bapak tua. Cinta sangat bersuka cita karena harapannya terwujud hingga lupa untuk menanyakan nama orang tua tersebut. Ketika mereka sampai di darat, orang tua itu telah pergi.

Cinta sangat berterima kasih dan bertanya kepada orang tua yang lain siapa nama orang tua yang telah menyelamatkan dirinya tadi. "Namanya adalah Waktu," Pengetahuan menjawab. "Waktu?" Cinta bertanya, "Mengapa Waktu berkehendak untuk menolong saya?"

Pengetahuan tersenyum: "Itu karena hanyalah Waktu, satu-satunya yang dapat memahami betapa besarnya Cinta itu”.

(Di Posting Oleh : BaoYuan 粱寶榞)

~~~

Sahabat, dalam tulisan Salim A Fillah menyatakan bahwa, CINTA, SEBUAH KATA KERJA.

Erich Fromm mengatakan, ”Cinta merupakan seni.”, tulisannya dalam ”The Art of Loving”, ”Maka cinta memerlukan pengetahuan dan perjuangan. Sayang, pada masa ini cinta lebih merupakan masalah dicintai (to be loved), bukan mencintai (to love) atau kemampuan untuk mencintai.

Ya persoalannya cinta menjadi tidak sederhana, karena cinta dalam latar pikir kita adalah persoalan ’dicintai’. Bahwa cinta bukanlah gejolak hati yang datang sendiri melihat paras ayu atau jenggot rapi. Bahwa, sebagaimana cinta kepada Allah (Tuhan), yang tak serta merta mengisi hati kita, setiap cinta memang harus diupayakan. Dengan KERJA. Dengan pengorbanan, dengan air mata, dan bahkan darah...

Disini kalimat seorang suami yang suatu hari mengadu untuk bercerai menjadi tidak relevan, ”Aku sudah tak mencintaimu lagi.” Justru karena kau tak mencintainya lagi, maka cintailah dia. Karena cinta adalah kata kerja. Lakukanlah kerja jiwa dan raga untuk mencintainya. Kerjakan cinta yang kumaksudkan agar kau temukan cinta yang kau maksudkan.

Seorang istri yang menerima seorang lelaki dengan keterpaksaan juga tak mempan, ”Aku tidak mencintainya.” Engkau bisa memilih. Untuk mencintai atau membenci. Dan dalam keaadaan kini, mencintai adalah pilhan yang lebih masuk akal. Bukan perasaan itu. Mungkin ia memang belum hadir. Yang kumaksudkan adalah sebuah kerja untuk mencintai. Karena cinta adalah kata kerja.... Kata Salim A Fillah dalam bukunya Jalan Cinta Para Pejuang.

Jadi,... Hanya Waktu yang bisa memahami seberapa besar anda memperjuangkan Cinta kepada pasangan hidup anda...

Terimakasih telah membaca sahabat...

Salam Cinta tuk semua...!

Sabtu, 17 Juli 2010

Perubahan Arah Kiblat Tak Perlu Rombak Masjid







Perubahan Arah Kiblat Tak Perlu Rombak Masjid

Ketua MUI, KH. Amidhan Shaberah. (ANTARA/Widodo S. Jusuf)
Jakarta (ANTARA News) - Perubahan arah kiblat dari barat menjadi barat daya tidak perlu dengan merombak atau merenovasi bentuk fisik masjid, melainkan cukup sesuaikan arah shaf," kata ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amidhan Shaberah ketika ditemui di kantor MUI, Jakarta, Rabu.


Alhamdulillah...
pada tanggal 17 Juli 2010 pukul 15:00

Masjid Jami Baitul Amal yang dipimpin oleh Bpk. KH. Achmad Munir
telah mengukur arah kiblat yang sebenarnya dengan bantuan petunjuk Arah Matahari.
dan kini sampai seterusnya arah kiblat di Masjid Jami Baitul Amal telah berubah ke arah barat laut

keputusan ini di ambil atas petunjuk dari Fatwa MUI 22 Maret 2010 dan No. 03 Tahun 2010 tentang Kiblat menyebutkan, kiblat adalah menghadap ke bangunan Kabah (ainul ka'bah)

Perubahan arah kiblat dari barat menjadi barat daya tidak perlu dengan merombak atau merenovasi bentuk fisik masjid, melainkan cukup sesuaikan arah shaf," kata ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amidhan Shaberah ketika ditemui di kantor MUI, Jakarta, Rabu.

Sebelumnya, MUI mengeluarkan fatwa pada 22 Maret 2010 yang isinya antara lain mengatur mengenai arah kiblat yang disebutkan ke arah barat.

Namun kemudian Ketua MUI Bidang Fatwa Ma`ruf Amin merevisi arah tersebut karena posisi negara Indonesia yang tidak berada di wilayah timur Ka`bah.

"Indonesia itu letaknya tidak di timur pas Kabah tapi agak ke selatan, jadi arah kiblat kita juga tidak barat pas tapi agak miring yaitu arah barat laut," kata Ma`ruf.

Namun Ketua MUI meminta revisi arah itu tidak membuat panik masyarakat. "Tidak mutlak arahnya, karena yang dituju bukan fisik Ka`bah tapi jihat (arah) Ka`bah, dan itu bisa berbeda-beda disetiap tempat," papar Amidhan.

Fatwa MUI 22 Maret 2010 dan No. 03 Tahun 2010 tentang Kiblat menyebutkan, kiblat adalah menghadap ke bangunan Kabah (ainul ka'bah) sedangkan Kiblat bagi orang salat dan tidak dapat melihat Kabah adalah arah Kabah (jihat al-Ka'bah).

Fatwa itu juga menyebutkan bahwa letak georafis Indonesia di bagian timur Ka`bah atau Mekkah adalah menghadap ke barat.(*)

ini semua dilakukan dengan harapan tidak lain yaitu
semoga amal ibadah kita menjadi lebih sempurna di Hadapan Allah SWT



Jumat, 16 Juli 2010

Hakikat Do’a

Hakikat Do’a

berdoa

Do’a adalah intinya ibadah. (HR. Tirmidzi)

Do’a adalah senjata seorang mukmin dan tiang (pilar) agama serta cahaya langit dan bumi. (HR. Abu Ya’la)

Oleh : Aa’ Gym

Alhamdulillaahirabbil ‘aalamiin. Allahuma shalli ‘ala Muhammad wa’ala aalihi washahbihii ajmai’iin.

Jika ada sebuah pertanyaan, kenapa Allah tidak mengabulkan atau mengijabah do’a? Sudah begitu jelekkah ummat Islam sehingga do’anya tidak dikabulkan? Sebetulnya berbeda urusannya, antara kita berdo’a dengan dikabulkannya do’a tersebut. Karena kita diperintah berdo’a oleh Allah, sedangkan mengabulkan itu adalah kehendak Allah. Sesuai dengan kebijakan, kearifan dan janji-Nya.

Bukankah kita tidak berdo’a saja ternyata lebih banyak diberi? bukankah kita tidak berdo’a untuk meminta nafas, tapi buktinya kita selalu bernafas. Kita tidak berdo’a untuk minta makan, namun, bukankah sampai saat ini kita makan terus? Banyak yang tidak kita minta, namun telah diberikan oleh Allah SWT. Bahkan yang tidak berdo’a juga sama-sama diberi oleh Allah rejeki. Yang meminta jodoh ada yang belum mendapatkan jodohnya. Namun, yang tidak minta malah ada yang lebih dari satu. Yang tidak minta anak ada yang dikarunia banyak anak, namun ada yang telah meminta ternyata belum diberi oleh Allah.

Jadi do’a itu tidak selalu identik dengan harus terwujud apa yang kita inginkan, karena apa yang kita inginkan belum yang terbaik untuk diri kita. Allah lah yang Maha Tahu apa yang terbaik untuk kita. Kita berdo’a itu, PERTAMA, sebagai ibadah. Seperti pada hadits pembuka di atas.. Do’a adalah inti dari ibadah. Bagi kita, berdo’a akan dikabul atau tidak, Insya Allah tetap jadi amal soleh. Karena apa yang kita minta belum tentu yang terbaik dan belum tentu manfaat. Maka, kita dikaruniakan bisa berdo’a saja itu sudah rejeki. Do’a itu merupakan dzikir. Do’a itu ibadah. Berdo’a itu tidak mudah, karena tidak semua orang bisa berdo’a.

Lalu yang KEDUA, bentuk ijabahnya do’a itu tidak harus sesuai keinginan. Karena sekali lagi keinginan kita, apa yang kita inginkan belum tentu manfaat untuk kita dan belum tentu yang terbaik untuk kita. Hanya Allah yang Maha Tahu yang terbaik untuk setiap hamba-Nya.

Kehidupan ini hanya dimenangkan oleh orang yang kuat iman. Karena kalau kita beriman kepada Alloh, saat diberi nikmat lalu kita bersyukur, Insya Allah jadi kebaikan. Diberikan musibah lalu kita bersabar, Insya Allah merupakan kebaikan pula.

Tidak ada yang kerugian bagi orang beriman. Naik pangkat, berhasil dapat untung besar, semuanya tidak identik dengan ijabahnya do’a. Bahkan bisa jadi merupakan fitnah. Maka, yang harus kita lakukan kini adalah terus-menerus berdo’a. Karena do’a adalah dzikir kepada Allah. Terserah Allah akan dikabulkan seperti apa, karena memang segalanya milik Dia. Yang penting kita terus istiqomah untuk memperbaiki diri. Terus istiqomah untuk berbuat yang lebih baik.

Kemenangan itu adalah bagi orang yang bertaqwa, “A’udzubillaahi minasyaithoonirrojiim, Inna Akramakum ‘indallaahi Atqaakum” artinya Orang yang menang adalah orang yang kokoh iman dan berusaha sekuat tenaga untuk taat kepada Allah SWT. Wallahu a’lam.

Jumat, 09 Juli 2010

khitan (sunat) perlu atau tidak ?

Sunat, Perlu atau Tidak sih?

Umumnya, sunat hanya dikenal di kalangan umat beragama Islam dan Yahudi. Adakah manfaat lain, disamping sekadar sebagai ritual agama?

Dalam agama Islam, sunat (disebut juga khitan atau sirkumsisi) merupakan kebiasaan yang merupakan kelanjutan dari millah atau ajaran Nabi Ibrahim a.s. Kala itu, Nabi Ibrahim a.s. (80 tahun) disunat dengan alat yang disebut qadum . Sebenarnya, kapan usia yang tepat untuk disunat?

Tak dibatasi usia

Sesungguhnya, tujuan utama dari bersunat adalah membersihkan diri dari berbagai kotoran serta penyebab penyakit yang mungkin melekat pada ujung penis atau zakar yang masih ada kulupnya. Ketika bersunat, kulup yang menutupi jalan ke luar urin dibuang, sehingga kemungkinan kotoran untuk menempel atau berkumpul di ujung penis jadi lebih kecil. Ini karena penis lebih mudah dibersihkan.

Memang, sunat dapat menghindari timbulnya berbagai penyakit. Misalnya, fimosis, parafimosis, kandidiasis, serta tumor ganas dan pra ganas pada daerah alat kelamin laki-laki. Dan, terbukti pula, penis laki-laki yang disunat lebih higienis. Jadi, di masa tuanya kelak, ia jadi lebih mudah merawatnya. Dan, yang paling menarik, selain jadi lebih sensitif, tidak mudah lecet dan terkena iritasi, bersunat juga punya pengaruh terhadap kehidupan seksual laki-laki. Ia akan terhindar dari ejakulasi dini!

Meski ada seabrek manfaat sunat bagi kesehatan, para ahli di American Academy of Pediatric sejak tahun 1975 menyatakan, secara medis, tidak ada keharusan bagi bayi laki-laki yang baru lahir untuk bersunat, kecuali bila ada indikasi khusus. Misalnya, ia menderita fimosis . Begitu juga, jika bayi atau si kecil yang berusia di bawah lima tahun menderita infeksi saluran kemih.

Sebagai catatan, kelainan pada kulup penis, khususnya fimosis, biasanya dialami oleh satu dari 20 bayi laki-laki. Makanya, ia sudah bisa disunat sebelum usia dua bulan. Namun, dalam tradisi agama Islam disebutkan, anak laki-laki yang sehat harus disunat begitu menginjak usia akil baligh, yakni setelah mimpi basah. Umumnya, ini terjadi ketika ia berusia lebih dari 10 tahun.

Mau cara apa?

Di dalam dunia kedokteran, inilah langkah yang dilakukan ketika menyunat si kecil, yakni:

- Mengiris kulit di bagian punggung penis (dorsumsisi). Ini dilakukan untuk mengeluarkan ujung bagian dalam penis.
- Mengiris kulit kulup yang mengelilingi penis (sirkumsisi). Dengan begitu, penis jadi terbuka.
Dokter akan menjahit luka irisan tersebut agar penyembuhannya berlangsung cepat dan tidak timbul komplikasi.

Selain cara klasik di atas, masih ada banyak cara untuk menyunat si kecil. Di antaranya adalah:

Cara Kuno

Cara bersunat tradisional dengan menggunakan sebilah bambu tajam. Para bong supit alias mantri sunat langsung memotong kulup dengan bambu tajam tersebut.

Catatan: Cara ini mengandung risiko berupa terjadinya perdarahan dan infeksi, bila tidak dilakukan dengan steril.

Metode Cincin

Dicetuskan oleh dr. Sofin, lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada, Yogyakarta , dan sudah dipatenkan sejak tahun 2001. Pada metode ini, ujung kulup dilebarkan, lalu ditahan agar tetap meregang dengan cara memasang semacam cincin dari karet. Biasanya, ujung kulup akan menghitam dan terlepas dengan sendirinya.

Catatan: Proses sunat itu sendiri cukup singkat, sekitar 3-5 menit.

Metode Mangkuk

Lebih cocok dilakukan untuk balita atau anak yang memiliki pembuluh darah pada kulup lebih kecil dari ukuran normal.

Catatan: Bila terjadi perdarahan, luka bekas kulup yang dipotong akan dijahit.

Metode Lonceng

Di sini, tidak dilakukan pemotongan kulup. Ujung penis hanya diikat erat sehingga bentuknya mirip lonceng. Setelah itu, jaringan akan mati dan terlepas dengan sendirinya dari jaringan sehat.

Catatan: Metode ini membutuhkan waktu yang cukup lama, sekitar dua minggu. Alatnya diproduksi di beberapa negara Eropa, Amerika, dan Asia dengan nama Circumcision Cord Device.

Dengan Laser CO2

Ini merupakan metode sunat paling canggih yang berhasil dikembangkan hingga saat ini. (Untuk jelasnya, lihat boks “Laser CO2, Teknologi Tercanggih Sunat”).

Apapun cara yang Anda pilih, baik atau buruknya hasil ditentukan oleh kemahiran si pelaku dalam menggunakan alat atau metode tersebut. Jadi, banyak-banyaklah mencari info seputar hal ini.

Jumat, 02 Juli 2010

Cinta dan Pernikahan

Cinta dan Pernikahan


CINTA pada dasarnya adalah bukanlah sesuatu yang kotor, karena kekotoran dan kesucian sesuatu itu (dalam hal ini cinta) tergantung dari bingkainya. Ada cinta yang dibingkai dengan sesuatu yang suci dan halal namun ada juga yang dibingkai dengan sesuatu yang kotor dan haram. Dan cinta juga bukan hanya sekedar ketertarikan secara fisik belaka. Ketertarikan secara fisik hanyalah salah satu awal atau permulaan cinta, dan itu hanya pemicunya aja, tetapi bukan puncaknya. Dan menyukai keindahan adalah sudah menjadi fitrah manusia. Rasa cinta terhadap seseorang disamping dilihat dari keindahan bentuk dan rupa juga harus disertai atau melihat keindahan kepribadian dengan akhlak yang baik.

Rasulullah saw bersabda,

Nikahilah perempuan karena empat hal, yaitu karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikkannya, karena agamanya. Meski demikian, hendaklah kamu mengutamakan perempuan yang taat beragama, karena hal itu akan menguntungkan dirimu. (HR. Bukhari-Muslim)

Rasulullah saw bersabda,

Barangsiapa yang menikahi perempuan karena kedudukannya, maka Allah tidak akan menambah tinggi kedudukannya kecuali akan membenamkannya ke dalam kenistaan. Barangsiapa yang menikahi perempuan karena nasabnya, maka ALLAH tidak akan menambah kedudukannya kecuali akan memebenamkannya ke dalam kehinaan. Barangsiapa yang menikahi perempuan tiada lain kecuali karena ingin menjaga pandangan matanya, menjaga kemaluannya, atau ingin mencurahkan kasih sayangnya, maka ALLAH akan memberkahi dirinya karena perempuan itu, dan ALLAH memberkahi perempuan itu karena dirinya. (HR.Thabrani)

Perasaan cinta itu sejatinya adalah fitrah. Pada awalnya perasaan cinta bisa diibaratkan dengan bibit sebuah bunga. Agar bibit tersebut dapt tumbuh dengan baik dan subur ya harus dirawat, dijaga, dipupuk dan disirami. Dan agar bunga tersebut dapat tumbuh dengan indah dan sempurna, maka harus disah-kan dengan yg namanya ijab qabul. Karena kalo ngga, berbagai macam tumbuhan liar, rumput liar dan bahkan hama akan menyertai tumbuhnya bunga tersebut, bahkan mungkin bisa merusak, mengurangi keindahannya, dan bahkan mungkin bisa menjadikan bunga tersebut mati.

Islam adalah agama fitrah karena itulah Islam tidaklah membelenggu perasaan manusia. Islam tidaklah mengingkari perasaan cinta yang tumbuh pada diri seorang manusia. Akan tetapi Islam mengajarkan pada manusia untuk menjaga perasaan cinta itu… dijaga, dirawat dan dilindungi dari segala kehinaan dan apa saja yang mengotorinya. Islam membersihkan dan mengarahkan perasaan cinta dan mengajarkan bahwa sebelum dilaksanakan akad nikah harus bersih dari persentuhan yang haram…

Dan bagi insan yang saling mencintai pernikahan adalah sesuatu yang harus menjadi tujuan utama mereka. Karena jika gak dibingkai dalam lembaga pernikahan, dikhawatirkan cinta itu justru akan menjerumuskan manusia ke lembah dosa dan jurang kemaksiatan.

PERNIKAHAN adalah obat yang sangat tepat bagi dua orang anak manusia yang saling mencintai agar terhindar dari dosa dan maksiat. Pernikahan adalah sebuah perjanjian suci yang menjadikan ALLAH SWT sebagai pemersatunya. Jika dilandasi oleh niat yang suci, maka gak ada yang melebihi ikatan ini. Dan inilah puncak segala kenikmatan cinta itu dimana dua orang yang saling mencintai memilih untuk hidup bersama dan berjanji untuk saling mengasihi, saling menyayangi, saling menghormati dan berbagi hidup baik suka maupun duka… *merinding euy.. *

Pernikahan itu adalah ladang ibadah bagi pasangan suami istri.. sangat banyak ladang ibadah yang bisa digarap bersama-sama setelah menikah, yang insya ALLAH akan semakin mendekatkan diri suami istri tersebut kepada ALLAH. Saling mencintai karena ALLAH adalah mencintai karena mencari ridho ALLAH, bukan cinta karena hawa nafsu belaka dan cinta yang melanggar syariat. Terlalu banyak ladang ibadah dan kebaikan yang bisa digarap dalam suatu ikatan yang namanya pernikahan, apalagi jika menikah dengan orang kita cintai..ehmm.. Insya ALLAH pernikahan tersebut akan menjadi jembatan bagi suami istri tersebut untuk mendapatkan kebahagian yang abadi.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ALLAH berfirman pada Hari Kiamat, “Dimanakah orang-orang yang saling mencintai karena keagungan-Ku pada hari ini? Aku akan menaungi mereka dalam naungan-Ku pada hari yang tiada naungan kecuali naungan-Ku.” (HR. Muslim; Shahih)

Dari Abu Muslim al-Khaulani radhiyallahu ‘anhu dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, ia mengatakan: “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan dari Rabb-nya, dengan sabdanya, ‘Orang-orang yang bercinta karena ALLAH berada di atas mimbar-mimbar dari cahaya dalam naungan ‘Arsy pada hari yang tiada naungan kecuali naungan-Nya.”

Abu Muslim radhiyallahu ‘anhu melanjutkan, “Kemudian aku keluar hingga bertemu ‘Ubadah bin ash-Shamit, lalu aku menyebutkan kepadanya hadits Mu’adz bin Jabal. Maka ia mengatakan, ‘Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan dari Rabb-nya, yang berfirman, ‘Cinta-Ku berhak untuk orang-orang yang saling mencintai karena-Ku, cinta-Ku berhak untuk orang-orang yang saling tolong-menolong karena-Ku, dan cinta-Ku berhak untuk orang-orang yang saling berkunjung karena-Ku.’ Orang-orang yang bercinta karena Allah berada di atas mimbar-mimbar dari cahaya dalam naungan ‘Arsy pada hari tiada naungan kecuali naungan-Nya.” (HR. Ahmad; Shahih dengan berbagai jalan periwayatannya)

Dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, ia menuturkan, Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “ALLAH berfirman, ‘Orang-orang yang bercinta karena keagungan-Ku, mereka mendapatkan mimbar-mimbar dari cahaya sehingga para nabi dan syuhada iri kepada mereka.” (HR. At-Tirmidzi; Shahih)