I R B A M A

I     R     B     A     M     A
http://baitulamal.blogspot.com

Jumat, 26 Juni 2015

Mukjizat Sumur Zam_Zam


Mukjizat Sumur Zam_Zam

Perlu kita ketahui bahwa permukaan air ZamZam adalah sekitar 10.6 kaki di bawah permukaan tanah .

Adalah sebuah mukjizat dari Allah SWT bahwa ketika sumur Zam Zam dipompa terus menerus selama 24 jam tanpa henti dengan tingkat sedotan 8 ribu liter/detik, permukaan sumur akan turun hingga 44 kaki di bawah permukaan tanah.
TETAPI, ketika pemompaan berhenti, permukaan sumur segera kembali pada 13 kaki di bawah permukaan tanah setelah 11 menit.

Jika kita hitung,

8 ribu liter/detik
Berarti 8,000 x 60 = 480,000 liter/menit
Berarti 480,000 x 60 = 28.8 juta liter/jam
Berarti 28,800,000 x 24 = 691.2 juta liter/hari
Jadi ada 690 juta liter air ZamZam dipompa dalam 24.jam tetapi sumurnya terisi kembali hanya dalam waktu 11 menit !!!

Ada dua mukjizat di sini.

Pertama,
Bahwa sumur ZamZam terisi kembali dengan segera, dan

Kedua,
Bahwa Allah SWT memiliki kontrol absolut yang luar biasa untuk tidak mengisi sumur Zam Zam secara berlebihan sebab jika tidak terkontrol, dunia bisa-bisa TENGGELAM oleh luapan air Zam Zam yang demikian besar!

Kejadian ini sesungguhnya adalah terjemahan dari kata Zam Zam, yang berarti
"Stop !!!!!!!!!!!! Stop !!!!!!!!!!!!!!!",
demikian kata Hajirah Alaih As Salaam.
Semoga bermanfaat.

Jumat, 19 Juni 2015

Sejarah Shalat Tarawih

Sejarah perjalanan shalat tarawih

Aisyah radhiyallahu ‘anha menceritakan sejarah perjalanan shalat tarawih,
Dulu para sahabat melaksanakan shalat malam Ramadhan di masjid
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam terpencar-pencar.
Ada shalat jamaah 5 orang, ada juga 6 orang shalat jamaah,
dan ada yang kurang atau lebih dari itu

Suatu hari, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
menyuruhku untuk meletakkan tikar di dekat pintu
rumahku (pintu rumah Aisyah, berada di sebelah kiri
masjid, bagian depan). Kemudian setealah isya, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat malam di atas tikar itu
setelah menjalankan shalat isya. Para sahabat yang
berada di masjid, segera berkumpul dan bermakmum
kepada beliau. Setelah berlalu 1/3 malam, beliau usai,
dan masuk rumah

Di pagi harinya, banyak sahabat membicarakan shalat itu,
sehingga di malam berikutnya, masjid nabawi penuh orang,
menantikan shalat malam berjamaah.
Di malam Ramadhan ke-25, beliau keluar dan mengimami
para sahabat dengan jumlah jamaah lebih banyak. Pagi
harinya, perbincangan itu semakin tersebar. Hingga di
malam 27, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
membangunkan keluarganya dan melaksanakan shalat
malam hingga akhir malam, dengan jamaah sangat
banyak

Di malam berikutnya, beliau tidak keluar rumah. Setelah
beliau mengimami shalat isya, beliau masuk rumah,
sementara masjid penuh para sahabat, menunggu shalat.
Beliaupun bertanya kepadaku: ‘Wahai Aisyah, apa yang
terjadi dengan para sahabat?’

‘Wahai Rasulullah, banyak orang mendengar tentang
shalat anda kemarin, dan mereka ingin agar anda
mengimami mereka.’ Jawab Aisyah. Kemudian
Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam menyuruh agar tikar
kemarin digulung. Malam itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam tetap ibadah di rumah, sampai subuh. Beliau keluar
untuk mengimami shalat subuh, kemudian berkhutbah,

ﺃﻳﻬﺎ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺃﻣﺎ ﻭﺍﻟﻠﻪ ﻣﺎ ﺑﺖ ﻭﺍﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ ﻟﻴﻠﺘﻲ ﻫﺬﻩ ﻏﺎﻓﻼ ﻭﻟﻜﻦ
ﺧﺸﻴﺖ ﺃﻥ ﺗﻔﺮﺽ ﻋﻠﻴﻜﻢ ﺻﻼﺓ ﺍﻟﻠﻴﻞ ﻓﺘﻌﺠﺰﻭﺍ ﻋﻨﻬﺎ ﻓﺎﻛﻠﻔﻮﺍ ﻣﻦ
ﺍﻷﻋﻤﺎﻝ ﻣﺎ ﺗﻄﻴﻘﻮﻥ ﻓﺈﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﻻ ﻳﻤﻞ ﺣﺘﻰ ﺗﻤﻠﻮﺍ
Wahai sekalian manusia, demi Allah, tadi malam saya tidak
sedang lalai (tidak tidur) – walhamdu lillah – namun saya
khawatir akan diwajibkan kepada kalian shalat malam ini,
sehingga kalian tidak sanggup melakukannya. Lakukanlah
amal sunah yang mampu kalian lakukan, karena Allah tidak
bosan menerima amal kalian, sampai kalian bosa dalam
bersamal. [HR. Bukhari 924, Muslim 761, Abu Daud 1373
dan yang lainnya]

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak lagi
melaksanakan tarawih secara berjamaah, karena kegiatan
itu diikuti banyak sahabat, hingga beliau khawatir Allah
ta'ala akan menurunkan wahyu, menetapkan shalat
tarawih berjamaah sebagai kewajiban bagi kaum muslimin.
Dan itu tentu akan sangat memberatkan kaum muslimin.
Hingga sepeninggal Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
wahyu tidak lagi turun, sehingga tidak akan ada
perubahan hukum dari sunah menjadi wajib. Karena itu,
aktivitas kaum muslimin melaksanakan shalat tarawih
berjamaah selama sebulan, tidak akan menyebabkan
hukum shalat ini menjadi wajib.

)) Mengapa di masa Abu Bakr Tidak Diadakan Tarawih
Berjamaah?

Pertama, karena Abu Bakr berpendapat bahwa apa yang
dilakukan para sahabat dengan shalat tahajud di akhir
malam, dan mereka shalat sendiri-sendiri atau berjamaah
dengan kelompok kecil, itu lebih afdhal menurut Abu Bakr,
dari pada mereka dikumpulkan berjamaah di awal malam
dengan satu imam.

Kedua, masa kepemimpinan Abu Bakr radhiyallahu ‘anhu
sangat pendek, sehingga tidak sempat memperhatikan
masalah semacam ini. Terlebih beliau disibukkan dengan
orang murtad atau kasus lainnya, yang lebih mendesak
untuk ditangani dari pada shalat tarawih. (Al-I’tisham,
1/142).

>> Apakah shalat tarawih yang dihidupkan Khalifah ar-
Rasyidin ’Umar bin Al Khaththab radliyallaahu ’anhu dan
kemudian kita ikuti sampai sekarang bisa dikatakan
bid’ah ? Jawabannya : Tidak. Umar T I D A K membuat-
buat sesuatu yang baru. Justru Umar menghidupkan
sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang beliau
tinggalkan karena khawatir Allah ta'ala mewajibkan shalat
tarawih tersebut. Ketika kekhawatiran itu sudah tidak
ada, Umar memerintahkan sahabat Ubay bin
Ka’bradhiyallahu ‘anhu untuk mengimami para sahabat
melaksanakan shalat tarawih.

Alasan lain bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
menyuruh ummatnya mengikuti sunnah (ajaran) khulafaur
rosyidin. Dalilnya,

ﻓَﻌَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺑِﺴُﻨَّﺘِﻰ ﻭَﺳُﻨَّﺔِ ﺍﻟْﺨُﻠَﻔَﺎﺀِ ﺍﻟْﻤَﻬْﺪِﻳِّﻴﻦَ ﺍﻟﺮَّﺍﺷِﺪِﻳﻦَ ﺗَﻤَﺴَّﻜُﻮﺍ ﺑِﻬَﺎ
ﻭَﻋَﻀُّﻮﺍ ﻋَﻠَﻴْﻬَﺎ ﺑِﺎﻟﻨَّﻮَﺍﺟِﺬِ
“Berpegang teguhlah dengan ajaranku dan ajaran
khulafaur rosyidin yang diberi petunjuk dalam ilmu dan
amal, berpegang teguhlah dengannya dan gigitlah (kuat-
kuat) dengan gigi geraham kalian”.[Shahih, HR. Abu Daud
no. 4607, Tirmidzi no. 2676, Ibnu Majah no. 42]

Adapun perkataan beliau bahwa : "Sebaik-baik bid’ah
adalah ini" maksudnya adalah bid’ah secara bahasa
(lughowiyah) bukan secara syari’at.

Dan yang menakjubkan, Perbuatan Umar ini justru
didukung 100% oleh Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu.
sebagaimana yang ditegaskan Imam Al-Hakim dalam
Mustadrak,

ﻭﻗﺪ ﻛﺎﻥ ﻋﻠﻲ ﺑﻦ ﺃﺑﻲ ﻃﺎﻟﺐ ﻳﺤﺚ ﻋﻤﺮ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﻤﺎ ﻋﻠﻰ
ﺇﻗﺎﻣﺔ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﺇﻟﻰ ﺃﻥ ﺃﻗﺎﻣﻬﺎ
“Ali bin Abi Thalib memotivasi Umar radhiyallahu ‘anhuma,
untuk menghidupkan kembali sunah itu, hingga Umar
melaksanakannya.” (Al-Mustadrak, 1/607)

Belum lagi para ulama salaf telah bersepakat menerima
dan mengamalkan apa yang dilakukan oleh ‘Umar
radhiyallahu ‘anhu dan tidak pernah dinukil dari
seorangpun di antara mereka ada yang menyelisihinya. Ini
artinya telah terjadi Ijma', dan Ijma' adalah salah satu
sumber hukum dalam Islam. Ini artinya perbuatan beliau
adalah kebenaran dan termasuk syari’at, karena
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menegaskan
dalam hadits : “Ummatku tidak akan bersepakat di atas
suatu kesesatan.” (HR. Tirmidzi)

Demikianlah, Semoga tidak ada yang gagal paham hingga
mengatakan ini adalah bid'ah hasanah.

Wallaahu ta’ala a’lam bish-shawwab.

Minggu, 31 Mei 2015

IMSAKIYAH 1436 H MBA

JADWAL IMSAKIYAH
RAMADHAN 1436  H
UNTUK WILAYAH MASJID BAITUL AMAL DAN SEKITARNYA

 
Jalan.F Gang.I No.4 RT.008 RW.02 Rawabadak Utara  Koja – Jakarta Utara

baitulamal.blogspot.com


 
Penetapan 1 Ramadhan dan 1 Syawal 1436 H menunggu Keputusan Menteri Agama RI yang merujuk kepada sidang itsbat






Rabu, 22 April 2015

ISI PIDATO PRESIDEN DI PEMBUKAAN KAA 2015

     

    INDONESIA DUKUNG PALESTINA MERDEKA

    Pidato Presiden Joko Widodo pada pembukaan Konferensi Asia Afrika, Rabu (22/4/2015),
    banyak menyentuh sejumlah permasalahan.
    Bahkan, pidato yang dinilai bagus oleh sejumlah kalangan itu juga banyak "menyentil" sikap negara-negara maju dan organisasi perkumpulan negara di dunia.
    Tidak hanya itu, pidato Jokowi yang dinilai sangat berani itu juga mendapat apresiasi yang tinggi dari puluhan kepala negara dan delegasi-delegasi anggota KAA yang hadir pada pembukaan.
    Tepuk tangan pun menggema seusai mantan Gubernur DKI Jakarta itu menutup pidatonya.
    Transkip lengkap dari pidato Jokowi di hadapan sejumlah kepala negara dan delegasi dalam KAA ke-60 bisa dilihat di bawah ini.

    ISI PIDATO PRESIDEN DI PEMBUKAAN KAA 2015


    Yang terhormat pemimpin negara dan pemerintahan, pemimpin delegasi.

    Yang terhormat, Jusuf Kalla, Megawati, BJ Habibie, Tri Sutrisno, Hamzah Haz.
    Atas nama rakyat dan pemerintah Indonesia saya ucapkan selamat datang di Indonesia, negara penggagas dan tuan rumah KAA 1955.
    Enam puluh tahun lalu Bapak Bangsa kami Presiden Soekarno, Bung Karno, mencetuskan gagasan tersebut demi membangkitkan kesadaran bangsa-bangsa Asia dan Afrika utk mendapatkan hak hidup sebagai bangsa merdeka yang menolak ketidakadilan, yang menentang segala bentuk imperalisme.
    Enam puluh tahun lalu, solidaritas Asia-Afrika, kita kumandangkan untuk memperjuangkan kemerdekaan. Untuk menciptakan kesejahteraan dan untuk memberi keadilan bagi rakyat kita. Itulah gelora KAA 1955. Itulah esensi semangat Bandung.
    Kini, 60 tahun kemudian, kita kembali bertemu di negeri ini, di Indonesia, dalam suasana dunia yang berbeda bangsa-bangsa terjajah telah merdeka dan berdaulat, namun perjuangan kita belum selesai.
    Yang mulia para hadirin sekalian,
    Dunia yang kita warisi sekarang masih sarat dengan ketidakdilan, kesenjangan dan kekerasan global, cita-cita bersama mengenai lahirnya sebuah peradaban baru, sebuah tatanan dunia baru berdasarkan keadilan, kesetaraan, dan kemakmuran, masih jauh dari harapan.
    Ketidakadilan dan ketidakseimbangan global masih terpampang di hadapan kita.
    Ketika negara-negara kaya yang hanya sekitar 20 persen penduduk dunia, menghabiskan 70 persen sumber daya bumi maka ketidakadilan menjadi nyata. Ketika ratusan orang di belahan bumi sebelah utara menikmati hidup super kaya, sementara 1,2 miliar penduduk dunia di sebelah selatan tidak berdaya dan berpenghasilan kurang dari 2 dolar per hari, maka ketidakadilan semakin kasat mata.
    Ketika ada sekelompok negara kaya merasa mampu mengubah dunia dengan menggunakan kekuatannya, maka ketidakseimbangan global jelas membawa sengsara yang semakin kentara ketika PBB tidak berdaya.
    Aksi-aksi kekerasan tanpa mandat PBB, seperti kita saksikan, telah menafikkan keberadaan badan dunia yang kita miliki bersama itu. Oleh karena itu kita bangsa-bangsa di Asia-Afrika mendesak reformasi PBB. Agar berfungsi secara optimal sebagai badan dunia yang mengutamakan keadilan bagi kita semua, bagi semua bangsa.

    Bagi saya, ketidakadilan global terasa semakin menyesak dada. Ketika semangat Bandung yang menuntut kemerdekaan bagi semua bangsa-bangsa Asia-Afrika masih menyisakan utang selama enam dasawarsa.
    Kita dan dunia masih berutang kepada rakyat Palestina. Dunia tidak berdaya menyaksikan penderitaan rakyat Palestina yang hidup dalam ketakutan dan ketidakadilan akibat penjajahan yang berlangsung begitu lama.
    Kita tidak boleh berpaling dari penderitaan rakyat Palestina, kita harus terus berjuang bersama mereka. Kita harus mendukung lahirnya sebuah negara Palestina yang merdeka.
    Yang mulia pada hadirin sekalian,
    Ketidakadilan global juga terasa ketika sekelompok dunia enggan mengakui realita dunia yang telah berubah. Pandangan yang mengatakan bahwa persoalan ekonomi dunia hanya bisa diselesaikan oleh Bank Dunia, IMF dan ADB adalah pandangan yang usang yang perlu dibuang.
    Saya berpendirian pengelolaan ekonomi dunia tidak bisa hanya diserahkan kepada ketiga lembaga keuangan internasional itu. Kita wajib membangun sebuah tatanan ekonomi baru yang terbuka bagi kekuatan-kekuatan ekonomi baru. Kita mendesak dilakukannya reformasi arsitektur keuangan global untuk hilangkan dominasi kelompok negara atas negara-negara lain.
    Saat ini dunia membutuhkan kepemimpinan global yang kolektif, yang dijalankan secara adil dan bertanggung jawab dan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi baru yang bangkit, sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di muka bumi, sebagai negara demokrasi terbesar ketiga dunia, siap memainkan peran global sebagai kekuatan positif bagi perdamaian dan kesejahteraan.
    Indonesia siap bekerjasama dengan semua pihak untuk wujudkan cita-cita mulia itu.
    Yang mulia pada hadirin sekalian,
    Hari ini dan esok kita berkumpul di Jakarta untuk menjawab tantangan ketidakadilan dan ketidakseimbangan itu. Hari ini dan esok, rakyat kita menanti jawaban terhadap persoalan-persoalan yg mereka hadapi.
    Hari ini dan hari esok dunia menanti langkah-langkah kita dalam membawa bangsa-bangsa Asia-Afrika berdiri sejajar sama tinggi dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Kita bisa melakukan itu semua dengan membumikan Semangat Bandung dengan mengacu pada tiga cita-cita yang diperjuangkan para pendahulu kita 60 tahun lalu.
    Pertama, kesejahteraan. Kita harus pererat kerja sama untuk hapuskan kemiskinan, meningkatkan pendidikan dan layanan kesehatan, mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan memperluas lapangan kerja.
    Kedua, solidaritas. Kita harus tumbuh bersama dan meningkatkan perdagangan investasi di antara kita dengan membangun kerja sama ekonomi antara kawasan Asia-Afrika dengan saling membantu dalam konektivitas yang menghubungkan pelabuhan-pelabuhan kita, bandara-bandara kita dan jalan-jalan kita. Indonesia akan bekerja menjadi jembatan maritim yang menghubungkan kedua benua.
    Ketiga, stabilitas internal dan eksternal dan penghargaan pada HAM. Kita harus bertanya apa yang salah dengan kita sehingga banyak negara Asia-Afrika dilanda berbagai konflik internal dan eksternal yang menghambat pembangunan.
    Kita harus bekerjasama menghadapi ancaman kekerasan, pertikaian dan radikalisme seperti ISIS. Kita harus melindungi hak-hak rakyat kita. Kita harus menyatakan perang pada narkoba yang menghancurkan masa depan anak-anak kita.
    Kita harus menyelesaikan berbagai pertikaian baik dalam negeri atau antar negara secara damai. Oleh karenanya Indonesia memprakarsai pertemuan informal negara-negara Organisasi Kerjasama Islam untuk mencari penyelesaian berbagai konflik yang kini melanda dunia Islam.
    Kita juga harus bekerja keras menciptakan stabilitas dan keamanan yang jadi prasyarat pembangunan bangsa.
    Kita juga harus pastikan samudera kita, laut kita, aman bagi lalu lintas perdagangan dunia. Kita menuntut agar sengketa antar negara tidak diselesaikan dengan penggunaan kekerasan. Ini tugas dan tantangan di hadapan kita yang harus kita rumuskan dalam siding KAA ini.
    Melalui forum ini saya ingin menyampaikan keyakinan saya bahwa masa depan dunia ada di sekitar ekuator. Di tangan kita. Bangsa-bangsa Asia-Afrika yang ada di dua benua.

     
    #FreedomForPalentine

Jumat, 03 April 2015

Siapa Syiah Houthi, Kelompok Syiah yang Kuasai Yaman?

Siapa Syiah Houthi, Kelompok Syiah yang Kuasai Yaman?


Supporters of the Shi'ite Muslim Houthi movement attend Eid al-Adha prayers, in SanaaDisaksikan oleh tentara pemerintah Yaman yang seolah membiarkan pemberontakan terjadi di ibu kota Yaman itu , di Sanaa Tahrir Square, kerumunan besar pemberontak Syiah Houthi berkumpul secara leluasa pada 23 September untuk mendengarkan pidato tokohnya ,  Abdul Malik al-Houthi. “Ini upaya-upaya besar  di hari ini – kemenangan bagi semua orang…,” kata pemimpin Syiah Houthi tersebut  dua hari setelah para pemberontak memperketat kendali  mereka atas ibukota Yaman, Sanaa.
Pada hari Selasa Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi menunjuk Ahmad Awad bin Mubarak  sebagai perdana menteri baru negara itu. Tiga minggu lalu pemerintah Yaman dan Syiah Houthi menandatangani kesepakatan mengenai pembentukan pemerintah persatuan nasional yang baru. Tapi Syiah Houthi segera menolak penunjukan Mubarak.
Siapa Syiah Houthi ?
Perlu dirunut kejadiannya sejak tokohnya , Ibnu Ali Zaidi, seorang penganut Syiah  yang memimpin pemberontakan pada abad kedelapan melawan Khalifah Muslim Umayyah .
Meskipun dianggap sebagai cabang dari Agama Syiah, Zaydis kadang-kadang disebut sebagai Sunni-nya  kaum Syiah. Mengapa? Karena dogma  Zaydis memiliki perbedaan besar dengan  Syiah Imamiyah imamah  yang dominan di Iran .
Syiah  Zaidi (Haashimites) menguasai sebagian besar bagian utara Yaman selama lebih dari 1.000 tahun. Namun pada tahun 1962, kaum republik menjatuhkan kekuasaan Imam  Zaidi , Mohammad al-Badr, dalam sebuah perang saudara di utara Yaman.
Sementara semua suku Houthi adalah penganut Syiah Zaydis, tapi tidak semua Syiah Zaydis adalah suku Houthi.
Kondisi saat ini lekat sekali dengan kejadian pada pertengahan 1990-an dengan adanya pembentukan kelompok politik dan paramiliter yang dikenal dengan  laskar Pemuda beriman , yang didirikan oleh Hussein Badr al-Din al-Houthi. Ia adalah anggota parlemen dari partai politik Al-Haqq Yaman. Ketika partai Al-Haqq mendukung ambisi separatis selatan yang dipimpin oleh Partai Sosialis Yaman, mereka menjadi sasaran aksi kemarahan partai pemerintah , Partai Kongres Rakyat, pimpinan  Presiden Ali Abdullah Saleh, sehingga  Hussein al-Houthi melarikan diri, diduga ia melarikan diri ke Suriah dan terakhir ia menetap di  Iran di mana ia menghabiskan waktu di kota Syiah,  Qom.
Sekembalinya ke Yaman, Hussein al-Houthi memutuskan hubungan dengan Partai Al-Haqq. Dia pikir partai tersebut tidak cukup radikal dalam menantang pemerintah. Dia pindah untuk menciptakan partai Pemuda beriman  pada tahun 1997 dan memimpin organisasi  lebih agresif .
Yang dihasilkan dari gerakan tersebut mengakibatkan perpecahan politik dan ideologis antara penganut Syiah Zaydism tradisional dengan Syiah Zaydism baru yang  dipimpin oleh Hussein al-Houthi  . Bahkan beberapa pemimpin suku Syiah Zaidi tradisional dan pemerintah Saleh sering menuduh Syiah Houthi membawa komando dan  kepentingan Iran, mengkonversi dogma Dua Belas Imam Syi’ah ke dalam Syiah Zaydi dan berusaha untuk mendirikan pemerintahan Syiah di utara Yaman. Sebaliknya Syiah Houthi menyalahkan presiden  Saleh untuk masuknya gerakan  Salafi menyusup ke negara Yaman dan dan mengkritik hubungan pemerintah Yaman dengan Amerika Serikat.
Ketegangan antara Syiah Houthi dan pemerintah meningkat pesat sejak awal tahun 2000-an , dengan banyaknya demonstrasi anti-pemerintah besar-besaran yang dipimpin oleh Houthi. Dan akhirnya pemberontakan Arab Spring yang menyebabkan kejatuhan Presiden Saleh dari orang nomor satu di Yaman.
Pada tahun 2004, pengikut Hussein al-Houthi  terlibat dalam demonstrasi anti-pemerintah dan segala macam kegiatan kekerasan  termasuk membobol sebuah masjid. Ketika pemerintah mengeluarkan seruan untuk penangkapan Hussein, para pengikutnya, yang kemudian dikenal sebagai Huthi, merespons dengan menyerang balik pasukan pemerintah. Pada bulan September tahun itu, pada konflik Saada pertama, Hussein terbunuh oleh pasukan keamanan Yaman yang mencoba untuk menangkapnya.
Namun dominasi keluarga Houthi dalam kepemimpinan gerakan tidak mereda dengan kematian Hussein. Ayahnya (pemuka agama syiah  Zaidi, juga disebut Hussein) dijadikan pemimpinan spiritual gerakan. Pada tahun 2006, adiknya  Hussein muda,  Abdul Malik al-Houthi dijadikan  pemimpin baru pemberontakan. Saudara-saudara lain Abdul, Yahia dan Abdul Karim, yang juga menjadi pemimpin senior kelompok itu . dan  kakak ipar Abdul Malik , Youssef al-Midani, adalah wakil pemimpin kelompok itu.
Pemerintah Saleh berulang kali mengklaim Abdul Malik telah terbunuh atau terluka parah , tetapi   ternyata ia masih hidup dan akhirnya memberikan pidatonya pada penakhlukan kota Sanaa oleh Syiah Houthi. (Arby/Dz)

Jumat, 27 Maret 2015

Cerdasnya Raja Salman, Dengan memusnahkan Syi'ah Yaman


Jika ada yang bertanya:

"Kenapa Raja Salman Saudi beserta koalisinya justru menyerang Yaman dan tidak mengarahkan pesawat-pesawatnya untuk membebaskan Palestina?"


Maka jawabannya adalah KISAH SHALAHUDDIN AL-AYYUBI berikut ini:

Ketika Shalahuddin al-Ayyubi memutuskan untuk menghancurkan kaum Syiah Rafidhah dan Daulah al-'Ubaidiyyah di Mesir, ada bertanya:

"Mengapa Anda memerangi kaum Syiah Rafidhah dan Daulah al-'Ubaidiyyah di Mesir, tapi membiarkan kaum Romawi Salibis (Kristen) menguasai Baitul Maqdis dan wilayah Palestina?"

Shalahuddin al-Ayyubi menjawab: "Aku tidak akan memerangi kaum Salibis lalu membiarkan 'punggung'ku tersingkap di hadapan kaum Syiah!"

Maka beliau pun membasmi Daulah Syiah al-'Ubaidiyah di Mesir, Maghrib dan Syam. Setelah itu, beliau pun memimpin penaklukan kembali Baitul Maqdis, membersihkan Masjid al-Aqsha dari kenistaan kaum Salibis dan mengembalikan Palestina ke pangkuan umat Islam.

(Lihat: Kitab Sejarah al-Bidayah wa al-Nihayah oleh Imam Ibnu Katsir)

*berdasarkan status fb Syekh Abdullah al-Ramadhany




Betapa Cerdasnya Raja Salman,

Inilah Sesungguhnya Alasan Kenapa Syi’ah Yaman Harus Dimusnahkan

Syi’ah Houtsy di yaman adalah mega proyek Iran,jika yaman sudah dalam genggaman maka perjalanan selanjutnya ke haramain mekkah-madinah(saudi) lebih mudah karena yaman berbatasan langsung secara teritorial dengan saudi.
Kenapa yaman menjadi master plan Iran yang dikerjakan melalui tangan houtsiyyin?!
Rudal-rudal jelajah iran belum memiliki kapasitas yang menjangkau Saudi jika dilesakkan langsung dari Iran,Pesawat-pesawat tempur Iran(sejak diembargo) tidak memiliki daya jangkau yang cukup untuk menembak target di saudi jika dilepaskan dari pangkalan udara militer di Iran..Ketika Yaman berhasil dikuasai,Yaman akan dijadikan jembatan dan benteng pertahanan Iran menembus Saudi,Pangkalan Udara akan dibangun dan Rudal-rudal akan diboyong ke Yaman..Jika yaman sudah underhand maka tidak perlu melewati Kuwait,Qatar,UEA dan Bahrain yang pasti tidak akan mengizinkan Pesawat tempur Iran melewati wilayah udaranya dan jika Iran memaksa pastinya akan dicegat dengan Misil Anti pesawat..

Ketika logistik telah memadai,Iran akan mulai melakukan provokasi militer secara massif dan bermain melalui Tangan-tangan kedua.
Apakah Engkau masih melihat serangan koalisi pimpinan Saudi ke yaman merupakan suatu kekeliruan?
Raja Salman berhasil membuat Iran Majusi sibuk,hal itu akan menguras Pikiran Iran dan menguras dana iran..sehingga proyek-proyek syiahisasi diseluruh dunia Islam akan terkendala pasokan dana karena Iran akan sekuat kemampuan menyuplai senjata dan amunisi mahal untuk Anak laki-lakinya yang bernama Houtsy ini..
Alutsista militer Koalisi Pimpinan Saudi adalah Alutsista upgraded dengan Tekhnolgi modern,yang pasti tidak akan mampu dihadapi senjata konvensional besutan Iran.,Maka Iran perlu merogoh kocek untuk membeli senjata yang sebanding dan menyuplaikanya ke Houtsy..
Namun,Perairan Yaman sudah berhasil di blokir oleh Koalisi,,Alhamdulillah,,Sebenarnya,Kemampuan militer saudi saja sudah sangat mencukupi untuk sendirian menggempur Houtsy di Yaman,lalu kenapa Saudi merekrut Negara teluk?
Ini adalah perjuangan diplomasi,semakin banyak sekutu maka tekanan internasional akan melemah,,Beda jika saudi secara munfaridan menyerang Yaman tanpa disupport sekutu,maka tekanan diplomatik Internasional akan menguat karena menilai saudi tak punya kawan dan dukungan..
Silahkan di fahami,semoga tercerahkan
[Aly Raihan El-Mishry/suaranews.com]

Jumat, 13 Maret 2015

MARBOT MASJID (kisah nyata)






MERBOT MASJID
(Kisah nyata dari Masjid di Puncak, Bogor)
 

Ada dua sahabat yg terpisah cukup lama; Ahmad dan Zaenal. Ahmad ini pintar sekali. Cerdas. Tapi dikisahkan kurang beruntung secara ekonomi. Sedangkan Zaenal adalah sahabat yg biasa2 saja. Namun keadaan orang tuanya mendukung karir dan masa depan Zaenal.

Setelah terpisah cukup lama, keduanya bertemu. Bertemu di tempat yg istimewa; di koridor wudhu, koridor toilet sebuah masjid megah dg arsitektur yg cantik, yg memiliki view pegunungan dg kebun teh yg terhampar hijau di bawahnya. Sungguh indah mempesona.

Adalah Zaenal, sudah menjelma menjadi seorang manager kelas menengah. Necis. Perlente. Tapi tetap menjaga kesalehannya.

Ia punya kebiasaan. Setiap keluar kota, ia sempatkan singgah di masjid di kota yg ia singgahi. Untuk memperbaharui wudhu, dan sujud syukur. Syukur-syukur masih dapat waktu yg diperbolehkan shalat sunnah, maka ia shalat sunnah juga sebagai tambahan.

Seperti biasa, ia tiba di Puncak Pas, Bogor. Ia mencari masjid. Ia pinggirkan mobilnya, dan bergegas masuk ke masjid yg ia temukan.

Di sanalah ia menemukan Ahmad. Cukup terperangah Zaenal ini. Ia tahu sahabatnya ini meski berasal dari keluarga tak punya, tapi pintarnya minta ampun.

Zaenal tidak menyangka bila berpuluh tahun kemudian ia menemukan Ahmad sebagai merbot masjid..!

“Maaf,” katanya menegor sang merbot. “Kamu Ahmad kan? Ahmad kawan SMP saya dulu?”.

Yang ditegor tidak kalah mengenali. Lalu keduanya berpelukan, Ahmad berucap
“Keren sekali Kamu ya Mas… Manteb…”. Zaenal terlihat masih dlm keadaan memakai dasi. Lengan yg digulungnya untuk persiapan wudhu, menyebabkan jam bermerknya terlihat oleh Ahmad. “Ah, biasa saja…”.

Zaenal menaruh iba. Ahmad dilihatnya sdg memegang kain pel. Khas merbot sekali. Celana digulung, dan peci didongakkan sehingga jidatnya yg lebar terlhat jelas.
“Mad… Ini kartu nama saya…”.
Ahmad melihat. “Manager Area…”. Wuah, bener2 keren."

“Mad, nanti habis saya shalat, kita ngobrol ya. Maaf, kalau kamu berminat, di kantor saya ada pekerjaan yg lebih baik dari sekedar merbot di masjid ini. Maaf…”.

Ahmad tersenyum. Ia mengangguk. “Terima kasih ya… Nanti kita ngobrol. Selesaikan saja dulu shalatnya. Saya pun menyelesaikan pekerjaan bersih2 dulu… Silahkan ya. Yang nyaman”.

Sambil wudhu, Zaenal tidak habis pikir. Mengapa Ahmad yg pintar, kemudian harus terlempar dari kehidupan normal. Ya, meskipun tidak ada yg salah dg pekerjaan sebagai merbot, tapi merbot… ah, pikirannya tidak mampu membenarkan.
Zaenal menyesalkan kondisi negerinya ini yg tidak berpihak kepada orang2 yg sebenernya memiliki talenta dan kecerdasan, namun miskin.

Air wudhu membasahi wajahnya…
Sekali lagi Zaenal melewati Ahmad yg sedang bebersih. Andai saja Ahmad mengerjakan pekerjaannya ini di perkantoran, maka sebutannya bukan merbot. Melainkan “office boy”.

Tanpa sadar, ada yg shalat di belakang Zaenal. Sama2 shalat sunnah agaknya.
Ya, Zaenal sudah shalat fardhu di masjid sebelumnya.
Zaenal sempat melirik. “Barangkali ini kawannya Ahmad…”, gumamnya.
Zaenal menyelesaikan doanya secara singkat. Ia ingin segera bicara dg Ahmad.

“Pak,” tiba2 anak muda yg shalat di belakangnya menegur.
“Iya Mas..?”
“Pak, Bapak kenal emangnya sama bapak Insinyur Haji Ahmad…?”

“Insinyur Haji Ahmad…?”
“Ya, insinyur Haji Ahmad…”

“Insinyur Haji Ahmad yang mana…?”
“Itu, yg barusan ngobrol sama Bapak…”

“Oh… Ahmad… Iya. Kenal. Kawan saya dulu di SMP. Emangnya udah haji dia?”
“Dari dulu udah haji Pak. Dari sebelum beliau bangun ini masjid…”.

Kalimat itu begitu datar. Tapi cukup menampar hatinya Zaenal… Dari dulu sudah haji… Dari sebelum beliau bangun masjid ini…

Anak muda ini kemudian menambahkan, “Beliau orang hebat Pak. Tawadhu’. Saya lah yg merbot asli masjid ini. Saya karyawannya beliau. Beliau yg bangun masjid ini Pak. Di atas tanah wakafnya sendiri. Beliau bangun sendiri masjid indah ini, sebagai masjid transit mereka yg mau shalat. Bapak lihat mall megah di bawah sana? Juga hotel indah di seberangnya? … Itu semua milik beliau... Tapi beliau lebih suka menghabiskan waktunya di sini. Bahkan salah satu kesukaannya, aneh. Yaitu senangnya menggantikan posisi saya. Karena suara saya bagus, kadang saya disuruh mengaji saja dan azan…”.

Wuah, entahlah apa yg ada di hati dan di pikiran Zaenal…

*****
Bagaimana menurut kita ?

Jika Ahmad itu adalah kita, mungkin begitu ketemu kawan lama yg sedang melihat kita membersihkan toilet, segera kita beritahu posisi kita siapa yg sebenernya.

Dan jika kemudian kawan lama kita ini menyangka kita merbot masjid, maka kita akan menyangkal dan kemudian menjelaskan secara detail begini dan begitu. Sehingga tahulah kawan kita bahwa kita inilah pewakaf dan yg membangun masjid ini.

Tapi kita bukan Haji Ahmad. Dan Haji Ahmad bukannya kita. Ia selamat dari rusaknya nilai amal, sebab ia cool saja. Tenang saja. Adem. Haji Ahmad merasa tidak perlu menjelaskan apa2. Dan kemudian Allah yg memberitahu siapa dia sebenarnya...

"Al mukhlishu, man yaktumu hasanaatihi kamaa yaktumu sayyi-aatihi"
(Org yg ikhlash itu adl org yg menyembunyikan kebaikan2nya, spt ia menyembunyikan keburukan2nya)

(Ya'qub rahimaHullah, dlm kitab Tazkiyatun Nafs)



Mohon bacakan Surah Al Fatihah
untuk Marbot Masjid Baitul Amal
yang telah mendahului kita
semoga amal ibadahnya diterima disisinya.
 amiin...
Foto Masjid Baitul Amal.

Jumat, 30 Januari 2015

Mengenal Raja Arab Saudi 2015

Salman bin Abdulaziz Al Saud
 سلمان بن عبدالعزيز آل سعود

Lahir 31 Desember 1935
Adalah Raja Arab Saudi ketujuh,
Penjaga Dua Kota Suci,
dan pemimpin Wangsa Saud saat ini.
Ia menjabat sebagai wakil gubernur
dan kemudian Gubernur Riyadh selama 48 tahun
dari tahun 1963 sampai 2011.
Dia diangkat sebagai Menteri Pertahanan pada tahun 2011.
Ia juga terpilih sebagai Putra Mahkota pada tahun 2012
setelah kematian saudaranya Nayef bin Abdulaziz Al Saud .
Salman diangkat sebagai Raja Arab Saudi pada 23 Januari 2015
setelah kematian saudara tirinya, Raja Abdullah.

Raja baru Arab Saudi, Salman bin Abdul Aziz Al Saud, dikenal cakap berdiplomasi. Ia menjadi gubernur Riyadh selama hampir 50 tahun dan dikenal sebagai mediator handal dalam menyelesaikan perselisihan di dalam keluarga kerajaan itu.
Peran Salman, 79, semakin bertambah sejak 2014 lalu setelah Raja Abdullah, yang juga abang tirinya, sakit-sakitan. Abdullah tutup usia Jumat dini hari (23/1) dalam usia 90 tahun.
Salman menjabat sebagai Menteri Pertahanan Arab Saudi sejak 2011 dan memimpin militer negara itu sewaktu bergabung bersama Amerika Serikat dan negara-negara Arab lain melakukan serangan udara terhadap Suriah pada 2014 guna melawan militan Negara Islam (ISIS) – kelompok militan Sunni yang mulai dinilai Saudi sebagai ancaman terhadap stabilitas nasionalnya.
Salman banyak memainkan peran ketika kelompok ultra-konservatif negara pengekspor minyak terbesar di dunia itu berupaya menghadapi tekanan sosial dari kaum muda Arab Saudi.
Lebih dari separuh jumlah penduduk Arab Saudi yang berjumlah 20 juta orang itu berusia di bawah 25 tahun. Kaum muda ini kerap menguji aturan dan sikap kerajaan atas perkembangan kebebasan berpendapat di Internet, yang tak jarang diwarnai kritik terhadap keluarga kerajaan.
Namun kesehatan raja baru ini menjadi keprihatinan serius. Ia pernah terserang stroke sedikitnya satu kali, yang membatasi gerakan lengan kirinya.
Raja Abdullah semasa berkuasa sempat melakukan sejumlah reformasi guna memodernisasi negara itu, termasuk meningkatkan pendidikan dan memberi hak politik yang lebih besar kepada kaum perempuan Arab Saudi. Salman menyetujui reformasi yang dilakukan, meski ia juga menyuarakan keprihatinan karena menurutnya reformasi berlangsung terlalu cepat.
Putra mahkota Arab Saudi yang baru ditunjuk menjadi raja baru, Salman bin Abdulaziz Al Saud, saat mendampingi Presiden AS Barack Obama di Rawdat Khuraim, Arab Saudi, 2014.Putra mahkota Arab Saudi yang baru ditunjuk menjadi raja baru, Salman bin Abdulaziz Al Saud, saat mendampingi Presiden AS Barack Obama di Rawdat Khuraim, Arab Saudi, 2014.
Menurut dokumen pertemuan yang dibocorkan oleh Wikileaks, dalam sebuah pertemuan pada 2007, Salman mengatakan kepada Duta Besar Amerika untuk Saudi ketika itu, “karena faktor-faktor sosial dan budaya yang lebih berperan dibanding agama maka perubahan harus dilakukan secara perlahan dan dengan penuh kehati-hatian”. Tampaknya ia merujuk pada begitu banyaknya suku-suku di kerajaan tersebut.
Pada 2010, dalam wawancara dengan Karen Elliot House, penulis buku “On Saudi Arabia: Its People, Religion, Fault Lines”, Salman mengatakan jika Amerika bisa bersatu karena demokrasi, Arab Saudi pada dasarnya bersatu karena keluarga kerajaan – the Al Sauds.
Mengutip wawancaranya itu, House mengatakan kepada Associated Press, “kita tidak bisa memiliki demokrasi di Arab Saudi karena jika kita melakukannya maka setiap kesukuan akan membentuk partai dan kemudian Arab Saudi akan bernasib seperti Irak dan kacau”, ujar Salman.
Salman adalah salah satu dari "Sudeiri Seven" atau tujuh putra yang lahir dari salah satu istri kesayangan Raja Abdul Aziz Al Saud, Hussa binti Ahmad Sudeiri. Pendahulu Abdullah, Raja Fahd, ada di antara ketujuh bersaudara itu, demikian pula dua putra mahkota pertama Abdullah, Sultan dan Nayef, masing-masing meninggal pada 2011 dan 2012 sebelum naik tahta.
Menurut surat kabar Asharq Al Awsat – sebagaimana dikutip Associated Press – Salman juga dikenal memiliki hubungan yang sangat luas dengan suku-suku di Arab Saudi dan pengaruhnya semakin memperluas jaringan bisnis keluarga kerajaan.
Pada usia relatif muda, pada 1963 Salman menjadi gubernur Riyadh dan dalam waktu 48 tahun ia berhasil mengubah kota padang pasir yang terisolasi itu menjadi kota yang dipadati gedung-gedung pencakar langit, universitas dan jaringan makan cepat saji ala Barat.
Ia juga berjuang memenuhi tuntutan ketersediaan rumah yang terjangkau dan fasilitas transportasi publik yang layak bagi empat juta penduduk kota itu. Jabatan gubernur Riyadh ini membuat Salman sangat dikenal di dunia internasional, terutama juga karena kota ini kerap didatangi utusan internasional dan tamu-tamu VIP. Salman dengan cakap berhasil mengamankan investasi asing bagi ibukota Arab Saudi itu.
Salman diangkat menjadi menteri pertahanan pada 2011 dan ketika Nayef meninggal, ia dinobatkan sebagai putra mahkota.
Putra-putra Salman antara lain Pangeran Abdulaziz yang menjabat sebagai Wakil Menteri Urusan Perminyakan, Pangeran Faisal yang juga gubernur Madinah dan Pangeran Sultan yang merupakan astronot Arab pertama dan sekaligus kepala otoritas pariwisata Arab Saudi. Namun putranya yang paling berpengaruh adalah Pangeran Mohamed – putra pertama dari istri ketiga Salman.