I R B A M A

I     R     B     A     M     A
http://baitulamal.blogspot.com

Jumat, 27 Maret 2015

Cerdasnya Raja Salman, Dengan memusnahkan Syi'ah Yaman


Jika ada yang bertanya:

"Kenapa Raja Salman Saudi beserta koalisinya justru menyerang Yaman dan tidak mengarahkan pesawat-pesawatnya untuk membebaskan Palestina?"


Maka jawabannya adalah KISAH SHALAHUDDIN AL-AYYUBI berikut ini:

Ketika Shalahuddin al-Ayyubi memutuskan untuk menghancurkan kaum Syiah Rafidhah dan Daulah al-'Ubaidiyyah di Mesir, ada bertanya:

"Mengapa Anda memerangi kaum Syiah Rafidhah dan Daulah al-'Ubaidiyyah di Mesir, tapi membiarkan kaum Romawi Salibis (Kristen) menguasai Baitul Maqdis dan wilayah Palestina?"

Shalahuddin al-Ayyubi menjawab: "Aku tidak akan memerangi kaum Salibis lalu membiarkan 'punggung'ku tersingkap di hadapan kaum Syiah!"

Maka beliau pun membasmi Daulah Syiah al-'Ubaidiyah di Mesir, Maghrib dan Syam. Setelah itu, beliau pun memimpin penaklukan kembali Baitul Maqdis, membersihkan Masjid al-Aqsha dari kenistaan kaum Salibis dan mengembalikan Palestina ke pangkuan umat Islam.

(Lihat: Kitab Sejarah al-Bidayah wa al-Nihayah oleh Imam Ibnu Katsir)

*berdasarkan status fb Syekh Abdullah al-Ramadhany




Betapa Cerdasnya Raja Salman,

Inilah Sesungguhnya Alasan Kenapa Syi’ah Yaman Harus Dimusnahkan

Syi’ah Houtsy di yaman adalah mega proyek Iran,jika yaman sudah dalam genggaman maka perjalanan selanjutnya ke haramain mekkah-madinah(saudi) lebih mudah karena yaman berbatasan langsung secara teritorial dengan saudi.
Kenapa yaman menjadi master plan Iran yang dikerjakan melalui tangan houtsiyyin?!
Rudal-rudal jelajah iran belum memiliki kapasitas yang menjangkau Saudi jika dilesakkan langsung dari Iran,Pesawat-pesawat tempur Iran(sejak diembargo) tidak memiliki daya jangkau yang cukup untuk menembak target di saudi jika dilepaskan dari pangkalan udara militer di Iran..Ketika Yaman berhasil dikuasai,Yaman akan dijadikan jembatan dan benteng pertahanan Iran menembus Saudi,Pangkalan Udara akan dibangun dan Rudal-rudal akan diboyong ke Yaman..Jika yaman sudah underhand maka tidak perlu melewati Kuwait,Qatar,UEA dan Bahrain yang pasti tidak akan mengizinkan Pesawat tempur Iran melewati wilayah udaranya dan jika Iran memaksa pastinya akan dicegat dengan Misil Anti pesawat..

Ketika logistik telah memadai,Iran akan mulai melakukan provokasi militer secara massif dan bermain melalui Tangan-tangan kedua.
Apakah Engkau masih melihat serangan koalisi pimpinan Saudi ke yaman merupakan suatu kekeliruan?
Raja Salman berhasil membuat Iran Majusi sibuk,hal itu akan menguras Pikiran Iran dan menguras dana iran..sehingga proyek-proyek syiahisasi diseluruh dunia Islam akan terkendala pasokan dana karena Iran akan sekuat kemampuan menyuplai senjata dan amunisi mahal untuk Anak laki-lakinya yang bernama Houtsy ini..
Alutsista militer Koalisi Pimpinan Saudi adalah Alutsista upgraded dengan Tekhnolgi modern,yang pasti tidak akan mampu dihadapi senjata konvensional besutan Iran.,Maka Iran perlu merogoh kocek untuk membeli senjata yang sebanding dan menyuplaikanya ke Houtsy..
Namun,Perairan Yaman sudah berhasil di blokir oleh Koalisi,,Alhamdulillah,,Sebenarnya,Kemampuan militer saudi saja sudah sangat mencukupi untuk sendirian menggempur Houtsy di Yaman,lalu kenapa Saudi merekrut Negara teluk?
Ini adalah perjuangan diplomasi,semakin banyak sekutu maka tekanan internasional akan melemah,,Beda jika saudi secara munfaridan menyerang Yaman tanpa disupport sekutu,maka tekanan diplomatik Internasional akan menguat karena menilai saudi tak punya kawan dan dukungan..
Silahkan di fahami,semoga tercerahkan
[Aly Raihan El-Mishry/suaranews.com]

Jumat, 13 Maret 2015

MARBOT MASJID (kisah nyata)






MERBOT MASJID
(Kisah nyata dari Masjid di Puncak, Bogor)
 

Ada dua sahabat yg terpisah cukup lama; Ahmad dan Zaenal. Ahmad ini pintar sekali. Cerdas. Tapi dikisahkan kurang beruntung secara ekonomi. Sedangkan Zaenal adalah sahabat yg biasa2 saja. Namun keadaan orang tuanya mendukung karir dan masa depan Zaenal.

Setelah terpisah cukup lama, keduanya bertemu. Bertemu di tempat yg istimewa; di koridor wudhu, koridor toilet sebuah masjid megah dg arsitektur yg cantik, yg memiliki view pegunungan dg kebun teh yg terhampar hijau di bawahnya. Sungguh indah mempesona.

Adalah Zaenal, sudah menjelma menjadi seorang manager kelas menengah. Necis. Perlente. Tapi tetap menjaga kesalehannya.

Ia punya kebiasaan. Setiap keluar kota, ia sempatkan singgah di masjid di kota yg ia singgahi. Untuk memperbaharui wudhu, dan sujud syukur. Syukur-syukur masih dapat waktu yg diperbolehkan shalat sunnah, maka ia shalat sunnah juga sebagai tambahan.

Seperti biasa, ia tiba di Puncak Pas, Bogor. Ia mencari masjid. Ia pinggirkan mobilnya, dan bergegas masuk ke masjid yg ia temukan.

Di sanalah ia menemukan Ahmad. Cukup terperangah Zaenal ini. Ia tahu sahabatnya ini meski berasal dari keluarga tak punya, tapi pintarnya minta ampun.

Zaenal tidak menyangka bila berpuluh tahun kemudian ia menemukan Ahmad sebagai merbot masjid..!

“Maaf,” katanya menegor sang merbot. “Kamu Ahmad kan? Ahmad kawan SMP saya dulu?”.

Yang ditegor tidak kalah mengenali. Lalu keduanya berpelukan, Ahmad berucap
“Keren sekali Kamu ya Mas… Manteb…”. Zaenal terlihat masih dlm keadaan memakai dasi. Lengan yg digulungnya untuk persiapan wudhu, menyebabkan jam bermerknya terlihat oleh Ahmad. “Ah, biasa saja…”.

Zaenal menaruh iba. Ahmad dilihatnya sdg memegang kain pel. Khas merbot sekali. Celana digulung, dan peci didongakkan sehingga jidatnya yg lebar terlhat jelas.
“Mad… Ini kartu nama saya…”.
Ahmad melihat. “Manager Area…”. Wuah, bener2 keren."

“Mad, nanti habis saya shalat, kita ngobrol ya. Maaf, kalau kamu berminat, di kantor saya ada pekerjaan yg lebih baik dari sekedar merbot di masjid ini. Maaf…”.

Ahmad tersenyum. Ia mengangguk. “Terima kasih ya… Nanti kita ngobrol. Selesaikan saja dulu shalatnya. Saya pun menyelesaikan pekerjaan bersih2 dulu… Silahkan ya. Yang nyaman”.

Sambil wudhu, Zaenal tidak habis pikir. Mengapa Ahmad yg pintar, kemudian harus terlempar dari kehidupan normal. Ya, meskipun tidak ada yg salah dg pekerjaan sebagai merbot, tapi merbot… ah, pikirannya tidak mampu membenarkan.
Zaenal menyesalkan kondisi negerinya ini yg tidak berpihak kepada orang2 yg sebenernya memiliki talenta dan kecerdasan, namun miskin.

Air wudhu membasahi wajahnya…
Sekali lagi Zaenal melewati Ahmad yg sedang bebersih. Andai saja Ahmad mengerjakan pekerjaannya ini di perkantoran, maka sebutannya bukan merbot. Melainkan “office boy”.

Tanpa sadar, ada yg shalat di belakang Zaenal. Sama2 shalat sunnah agaknya.
Ya, Zaenal sudah shalat fardhu di masjid sebelumnya.
Zaenal sempat melirik. “Barangkali ini kawannya Ahmad…”, gumamnya.
Zaenal menyelesaikan doanya secara singkat. Ia ingin segera bicara dg Ahmad.

“Pak,” tiba2 anak muda yg shalat di belakangnya menegur.
“Iya Mas..?”
“Pak, Bapak kenal emangnya sama bapak Insinyur Haji Ahmad…?”

“Insinyur Haji Ahmad…?”
“Ya, insinyur Haji Ahmad…”

“Insinyur Haji Ahmad yang mana…?”
“Itu, yg barusan ngobrol sama Bapak…”

“Oh… Ahmad… Iya. Kenal. Kawan saya dulu di SMP. Emangnya udah haji dia?”
“Dari dulu udah haji Pak. Dari sebelum beliau bangun ini masjid…”.

Kalimat itu begitu datar. Tapi cukup menampar hatinya Zaenal… Dari dulu sudah haji… Dari sebelum beliau bangun masjid ini…

Anak muda ini kemudian menambahkan, “Beliau orang hebat Pak. Tawadhu’. Saya lah yg merbot asli masjid ini. Saya karyawannya beliau. Beliau yg bangun masjid ini Pak. Di atas tanah wakafnya sendiri. Beliau bangun sendiri masjid indah ini, sebagai masjid transit mereka yg mau shalat. Bapak lihat mall megah di bawah sana? Juga hotel indah di seberangnya? … Itu semua milik beliau... Tapi beliau lebih suka menghabiskan waktunya di sini. Bahkan salah satu kesukaannya, aneh. Yaitu senangnya menggantikan posisi saya. Karena suara saya bagus, kadang saya disuruh mengaji saja dan azan…”.

Wuah, entahlah apa yg ada di hati dan di pikiran Zaenal…

*****
Bagaimana menurut kita ?

Jika Ahmad itu adalah kita, mungkin begitu ketemu kawan lama yg sedang melihat kita membersihkan toilet, segera kita beritahu posisi kita siapa yg sebenernya.

Dan jika kemudian kawan lama kita ini menyangka kita merbot masjid, maka kita akan menyangkal dan kemudian menjelaskan secara detail begini dan begitu. Sehingga tahulah kawan kita bahwa kita inilah pewakaf dan yg membangun masjid ini.

Tapi kita bukan Haji Ahmad. Dan Haji Ahmad bukannya kita. Ia selamat dari rusaknya nilai amal, sebab ia cool saja. Tenang saja. Adem. Haji Ahmad merasa tidak perlu menjelaskan apa2. Dan kemudian Allah yg memberitahu siapa dia sebenarnya...

"Al mukhlishu, man yaktumu hasanaatihi kamaa yaktumu sayyi-aatihi"
(Org yg ikhlash itu adl org yg menyembunyikan kebaikan2nya, spt ia menyembunyikan keburukan2nya)

(Ya'qub rahimaHullah, dlm kitab Tazkiyatun Nafs)



Mohon bacakan Surah Al Fatihah
untuk Marbot Masjid Baitul Amal
yang telah mendahului kita
semoga amal ibadahnya diterima disisinya.
 amiin...
Foto Masjid Baitul Amal.